Blogger Widgets

Senin, 28 September 2015

Voltage Power Suplay PC

Oleh Nanang Suryana | Kamis, April 26, 2012 | , , | 25 Komentar »
Power dari power supply dibagi menjadi beberapa connector yang membagi antara 12V, 5V dan 3.3Volt. Untuk mengetahui keluaran power dengan pasti cara termudah adalah memeriksa output power ketika power sedang menyala.

Berikut cara memeriksa power supply PC/komputer mengunakan multimeter:

Susunan kabel pada power supply
Pada format power supply masih dibagi antara beberapa form factor. Standard power supply ATX dan BTX tetap mengunakan 3 bagian voltage seperti yang dikemukakan diatas. Versi ATX saat ini sudah memiliki versi 1.3 dimana terdapat tambahan power SATA untuk perangkat terbaru seperti SATA harddisk. Sedangkan form factor terbaru adalah BTX yang merubah pemakaian AUX dan menambahkan pin main power dari 20pin menjadi 24 pin. Tetapi dasarnya tetap sama dimana 12V, 5V dan 3.3V adalah voltage yang digunakan pada output voltage power.
Dibawah ini adalah gambaran connector dari power supply dengan masing masing output voltage menurut standard power supply ATX.
Connector pada power supply ke mainboard:





3.3 volt

Untuk memeriksa voltage 3.3V dapat digunakan 2 connector. Pertama adalah dengan mengunakan cable Main Connector. Dan mencari kabel berwarna Orange dengan Black, Orange adalah 3.3V+ dan Black adalah 3.3V-.

Tetapi cara termudah adalah mengunakan cable yang tidak terpakai seperti AUX connector yang terdiri dari 5V+, 3.3V+.3.3V+, Com, , Com, Com. Caranya seperti pada gambar dibawah ini. Dimana cabel Aux connector dihubungkan antara Plus dengan Orange dan Minus dengan Black untuk memeriksa 3.3 Volt

5 Volt dan dan 12V

Untuk memeriksa 12V dan 5V paling mudah.

Gunakan cable Peripheral connector dengan warna Red, Black, Black dan Yellow.

Untuk mendapatkan 5V, hubungkan multimeter antara Plus Red dengan Black Minus.


Sedangkan 12V dihubungkan antara Plus Yellow dan Black Minus
Toleransi power

Tidak semua power akan menunjukan angka persis 12V, 5V dan 3.3V. Toleransi power dapat dilihat pada bagian gambar dibawah ini.

Misalnya power anda memiliki output 3.4V atau 3.45V pada 3.3V. Output tersebut masih dapat diterima dengan batas toleransi. Dan 5V dengan 12V masih dapat diterima bila tidak melebih 5.25V dan 13V

Umumnya output power supply berada diantara persentase pada gambar diatas. Untuk kondisi terbaik, voltage 3.3V tidak lebih dari 3.4V. Untuk 12V tidak lebih dari 12.5V dan 5V tidak lebih dari 5.2V. Bahkan pada beberapa power supply juga dapat menunjukan voltage lebih rendah tetapi bila tidak terlalu rendah hal ini masih dapat diterima dari persentase batas teleransi maka power masih memiliki output yang memadai.

Untuk kondisi tidak normal, output power supply berada diatas ambang batas persentasi seperti gambar diatas. Terlalu tinggi akan menyebabkan perangkat menjadi over voltage dan menjadi panas, terlalu rendah juga akan memberikan ketidaktabilan pada CPU atau perangkat hardware.

Kedepan dengan BTX

Sedikit ulasan pada BTX power. Perubahan pada standard ATX dan BTX sebenarnya hanya terletak pada 4 pin tambahan. ATX memiliki 20pin power sedangkan BTX memiliki 24pin power. Dibawah ini adalah letak perbedaan pada power BTX jack power mainboard (bukan jack power connector power supply) dimana pada bagian paling bawah yang diberikan warna adalah 4 pin tambahan baru pada standard BTX

Uraian diatas sedikit memberikan pengetahuan bagaimana memeriksa power supply. Yang perlu di ingat adalah power supply tidak akan memiliki output yang presisi seperti harus menunjukan angka 12.0V, 5.0V dan 3.30V. Dipastikan ada sedikit perubahan angka baik lebih besar dan lebih kecil. Tetapi output power haruslah sesuai ketentuan dari batas toleransi, dan tidak melebihi toleransi maka power supply masih memiliki output yang benar dan layak digunakan.

Untuk kondisi terbaik pemeriksaan power ada yang mengunakan cara memeriksa output dengan kondisi power tanpa beban atau tidak dipasangkan pada perangkat computer. Tetapi ada yang memilh cara mudah dengan memeriksa ketika power supply sedang dihubungkan keperangkat PC atau mainboard. Cara ini memiliki dampak baik dan buruk. Bila power supply diperiksa ketika dipasangkan hardware nilai positifnya akan memperlihatkan kondisi sebenarnya output power yang dikeluarkan oleh power supply. Disisi lain power bisa saja menunjukan angka voltage dibawah atas diatas normal karena adanya beban dari pemakaian daya pada power supply. Asalkan tidak melewati batas toleransi maka output power supply dapat diterima. Asalkan power supply memang memiliki kekuatan atau output power yang memadai dan cukup menyuplai daya ke perangkat computer.

Bila anda berkeinginan memeriksa power output pada power supply, sebaiknya cukup berhati hati jangan sampai terjadi short atau terjadinya hubungan antara plus dan minus. Seperti biasa, resiko ditangan anda ketika sedang memeriksa dan harus sangat hati hati untuk menghubungkan multimeter ke connector power supply.
Dari: Berbagai sumber
Semoga bermanfaat.
Pin power supply

a. ATX power connector (20pin + 4pin) :
 
 
 
conn_atx_classic2 ATX 20/24 pin konektor digunakan untuk menghubungkan power supply unit (PSU) ke motherboard. Versi lama dari ATX motherboard masih menggunakan ATX 20 pin konektor, jika kita menggunakan motherboard yang terbaru sudah membutuhkan ATX 24 pin konektor. Konetktor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika kita menggunakan motherboard yang baru maka gabungkan antara 20 + 4 pin konektornya.
 
b. AT power connector (12 pin) :
 
images
Konektor ini digunakan untuk motherboard kelas Pentium II kebawah. Konektor yang memiliki 12 kabel ini dikelompokkan terpisah menjadi 2 bagian. Bagian pertama disebut Konektor P8 dan bagian kedua disebut P9. Masing-masing konektor memiliki 6 kabel. Untuk menghindari kesalahan dalam pemasangan, kita cukup mempertemukan konektor yang memiliki kabel hitam di tengah-tengah.
 
c. Molex connector :
 
4pin-power-Molex
Konektor ini digunakan sumber tenaga bagi harddisk dan cd drive. Kadang sebagian produsen juga membuat fan / kipas pendingin, lampu-lampu dan asesoris lainnya menggunakan konektor ini. Konektor ini memiliki 4 kabel yang berbeda warna, yaitu Merah, Hitan dan Kuning. Setiap warna memiliki sumber tegangan yang berbeda-beda pula.
d. Berg connector :
 
1796421403087750607
Merupakan konektor ukuran mini dari Molek. Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Warna yang digunakan sama dengan molek konektor, yaitu Warna Kuning (+12V), Merah (+5V) dan Hitam (0V atau Ground). Karena penggunaan konektor ini jarang sekali, makanya pada setiap PSU hanya berjumlah 1 atau 2 paling banyak.
e. ATX 12V (Intel) 4 pin connector :
 
eps4plus4
Konektor ini kebanyakan dipakai oleh para pengguna yang menggunakan Processor buatan Intel. Fungsi dari konektor ini adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Pentium 4 CPU. Jadi pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan. Sekarang sebagian AMD motherboard juga sudah menggunakan konektor ATX 12V ini.
f. pin PCI-E connector :
 
162146-front2
Konektor yang satu ini memang jarang ditemukan untuk semua PC. Biasanya orang yang menggunakan PSU ini adalah orang yang bekerja di bidang Multimedia khususnya Video. Karena konektor ini hanya digunakan sebagai penambah daya untuk video card yang menggunakan slot PCI Express. Jika kita menggunakan Videoa Card jenis ini, tentu saja kita harus memiliki PSU yang mendukung untuk konektor ini.
g. SATA Power connector :
 
satapowerfaq
Konektor ini merupakan jenis terbaru yang biasa digunakan untuk power pada Hard Disk SATA (serial ATA). Konektor ini disambungkan melalui Molek konektor (extended).
 

Pengertian Power Supply

Pengertian Power Supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply biasanya digunakan untuk komputer sebagai penghantar tegangan listrik secara langsung kepada komponen-komponen atau perangkat keras lainnya yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas, motherboard dan lain sebagainya. Power supply memiliki input dari tegangan yang berarus alternating current (AC) dan mengubahnya menjadi arus direct current (DC) lalu menyalurkannya ke berbagai perangkat keras yang ada dikomputer kita. Karena memang arus direct current (DC)-lah yang dibutuhkan untuk perangkat keras agar dapat beroperasi, direct current biasa disebut juga sebagai arus yang searah sedangkan alternating current merupakan arus yang berlawanan.





http://komponenelektronika.biz/wp-content/uploads/2014/03/Pengertian-Power-Supply.jpg

Senin, 07 September 2015

Pengertian Arus AC dan DC


AC atau Alternating Current merupakan arus yang terjadi pada gelombang dengan frekuensi sebanyak 50 kali dalam 1 detik atau HZ pada simbolnya. Arus AC secara umum banyak digunakan dalam bidang perkantoran, industri, bangunan, toko dan perumahan.

Arus AC bisa ditentukan jumlah besar daya atau skala yang diinginkan, namun hal itu tergantung dengan seberapa MCB atau Miniature Circuit Breaker yang dikeluarkan untuk digunakan. Arus AC dapat dibesarkan tingkat tegangannya dengan menggunakan alat yang disebut transformator step up, jika voltase naik maka pada ampere (i) akan turun dan begitu juga sebaliknya.



Arus AC-DC

B. Pengertian Arus DC
Arus DC atau dalam istilah ilmiahnya dinamakan Diret Current merupakan arus listrik yang tidak mempunyai gelombang frekuensi. DC tidak ditemukan pada listrik instalasi, akan tetapi DC secara umum ditemukan pada baterai atau akumulator.

Baca Perubahan Bentuk Air Mata dilihat dengan Mikroskop

Arus DC bisa berfungsi apabila dihasilkan melalui arus AC, akan tetapi sebelum itu arus AC harus diconvert terlebih dahulu menjadi arus DC menggunakan alat Rectifier bright yaitu Perubahan arus listrik AC ke DC. Arus DC sering digunakan untuk instalasi elektro pada arus lemah, jika arus DC dengan beban yang besar, biasanya digunakan untuk mobil yang menggunakan dinamo listrik.

C. Kelebihan dan Kekurangan arus AC
  • Kekurangan AC tidak dapat dibawa, hal ini karena arus AC tidak bisa ditempatkan pada suatu wadah seperti baterai dan lainnya.
  • Kelebihan arus AC adalah dapat dirubah jumlah skala tegangannya, baik itu dinaikkan dan diturunkan.
D. Kelebihan dan Kekurangan arus DC
  • Kekurangan arus DC adalah adanya keterbatasan pasokan listrik, maka dari itu perlu melakukan isi ulang/cas
  • Kelebihan arus DC adalah dapat dibawa kemana saja.
^^Mungkin ini saja penjelasan tentang Arus AC dan DC (Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan), semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk membaca postingan menarik tentang Cara Merawat Ponsel Agar Tidak Cepat Rusak

  HARI:SELASA TANGGAL: 8-09-2015

Berikut Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika

SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN
Simbol Sambungan
Simbol Kabel Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)
Simbol Kabel Terhubung Koneksi kabel Terhubung
Simbol Kabel Tak terhubung Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Simbol Saklar Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open
Simbol Saklar Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NO) Terhubung ketika ditekan
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan
Simbol Saklar DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)
Simbol Saklar Relay SPST Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
Simbol Saklar Relay SPDT
Simbol Saklar Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper
Simbol Saklar Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
Simbol Ground Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik
Simbol Ground Chassis Ground Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
Simbol Ground Common/ Digital Ground
Simbol Resistor
Simbol Resistor Resistor Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Simbol Resistor Resistor
Simbol Potensio Potensio Meter Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Simbol Potensio Potensio Meter
Simbol Variable Resistor Variable Resistor Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Simbol Variable Resistor Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Simbol Condensator Condensator Bipolar Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Simbol Condensator Condensator Nonpolar
Simbol Condensator Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
Simbol Lilitan Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
Simbol Lilitan Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Simbol Lilitan Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Simbol Power Supply Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Simbol Power Supply Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap
Simbol Power Supply Sumber tegangan AC Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Power Supply Generator Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Battery Battery Menghasilkan tegangan searah tetap
Simbol Battery Battery lebih dari satu Cell Menghasilkan tegagan searah tetap
Simbol Regulator Sumber tegangan yang dapat diatur Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Regulator Sumber arus yang dapat diatur Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
Simbol Volt Meter Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Simbol Ampere Meter Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Simbol Ohm Meter Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
Simbol Watt Meter Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Simbol Lampu Lampu Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
Simbol Lampu Lampu
Simbol Lampu Lampu
Simbol Dioda
Simbol Dioda Dioda Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Simbol Dioda Zener Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Simbol Dioda Schottky Dioda Schottky Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Simbol Dioda Varactor Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor
Simbol Dioda Tunnel Dioda Tunnel Dioda Tunnel
Simbol LED LED (Light Emitting Diode) Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Simbol Photo Dioda Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Simbol Transistor NPN Transitor Bipolar NPN Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol Transistor PNP Transistor Bipolar PNP Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol Transistor Darlington Transitor Darlington Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Simbol Transistor JFET N Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N
Simbol Transistor JFET P Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P
Simbol Transistor NMOS Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N
Simbol Transistor PMOS Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Simbol Motor Listrik Motor Motor Listrik
Simbol Trafo Trafo, Transformer, Transformator Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Simbol Bel Listrik Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik
Simbol Buzzer Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, Sikring Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Simbol Sikring Fuse, Sikring
Simbol Bus Bus Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
Simbol Bus Bus
Simbol Bus Bus
Simbol Opto Coupler Opto Coupler Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
Simbol Speaker Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara
Simbol Mic Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik
Simbol Op-Amp Op-Amp, Operational Amplifier Penguat signal input
Simbol Schmitt Trigger Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise
Simbol ADC ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital
Simbol DAC DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog
Simbol Oscillator Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa
Simbol Antenna
Simbol Antenna Antenna Pemancar dan penerima signa radio
Simbol Antenna Antenna
Simbol Antenna Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
Simbol Gerbang NOT NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input
Simbol Gerbang AND AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang NAND NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang OR OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang NOR NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang EX-OR EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama
SImbol D-Flip-Flop D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data
Simbol Multiplexer Multiplexer 2 to 1 Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
Simbol Multiplexer Multiplexer 4 to 1
Simbol D-Multiplexer D-Multiplexer 1 to 4 Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output