1. Power Supply pada Laptop (Power Adaptor Laptop)
Power Adapter Laptop atau Power supply pada Laptop adalah sebuah
perangkat yang bertujuan untuk menurunkan tegangan tinggi dari sumber
listrik menjadi tegangan rendah. Selain itu Power Adapter Laptop juga
bertugas untuk mengubah listrik AC menjadi DC agar dapat digunakan oleh
laptop. Walaupun laptop dapat digunakan dengan power suply langsung
tanpa baterei, namun sebenarnya fungsi utama power suply adalah untuk
charge baterei laptop.
Power
AC/DC Adapter laptop merupakan Perangkat Notebook yang biasanya
didukung oleh baterai isi ulang internal yang dibebankan menggunakan
catu daya eksternal, dengan output tegangan DC biasanya di kisaran
7,2-14,8 volt. Power Adapter Laptop biasanya eksternal, dan terhubung ke
laptop melalui kabel konektor AC. Power supply dapat mengisi baterai
dan sebagai sumber daya laptop secara bersamaan, ketika baterai terisi
penuh, laptop terus berjalan pada daya yang disediakan oleh power supply
eksternal. Berat Power Adapter Laptop sekitar 400 gram dan ditambahkan
ke keseluruhan berat notebook. Ketika Anda membeli adaptor baru, Anda
harus mengikuti aturan ini: Tegangan keluaran harus sama, amper bisa
sama atau lebih tinggi dari pada adaptor asli. Jika Anda mencari adaptor
baru, Anda harus memeriksa hal berikut:
- Adaptor baru Anda harus memiliki konektor yang sama persis (socket ujung adaptor) seperti yang asli.
- Adaptor baru Anda harus mempunyai keluaran tegangan yang sama persis dengan yang asli.
- Polaritas pada plug adaptor baru harus sama seperti pada aslinya. Anda dapat menemukan tegangan output dan arus listrik pada label adaptor.
- Adaptor baru Anda harus mempunyai keluaran tegangan yang sama persis dengan yang asli.
- Polaritas pada plug adaptor baru harus sama seperti pada aslinya. Anda dapat menemukan tegangan output dan arus listrik pada label adaptor.
2. Power Supply AT (Advanced Technology )

Adalah Power supply yang
memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi
dua konektor power (P8 dan P9). ciri dari Power Supply jenis ini adalah
saat mematikan komputer, tidak cukup hanya dengan menjalankan system
shutdown, namun kita harus menekan tombol power setelah system shutdown
berjalan. Power supply ini digunakan sampai pada era komputer pentium 2.
3. Power Supply ATX( Advanced Technology Extended )

Adalah power supply yang menggunakan 20/24 Pin kabel main power untuk
motherboard. jenis ini adalah teknologi power supply terbaru saat ini.
dimana sistem yang digunakan akan langsung menghentikan komputer hanya
lewat system shutdown tanpa harus menekan tombol Power untuk
mematikan-nya.
Gambar susunan kabel Pada PS ATX :

- IBM 4860 PCjr
- IBM 5140 Convertible Personal Computer (laptop)
- IBM 5150 Personal Computer (PC yang asli)
- IBM 5155 Portable PC (sebenarnya merupakan PC XT yang portabel)
- IBM 5160 Personal Computer/eXtended Technology
- IBM 5162 Personal Computer/eXtended Technology Model 286 (sebenarnya merupakan PC AT)
- IBM 5170 Personal Computer/Advanced Technology
5. Power Supply Dell

voltase :

20 pin konektor ATX yang memasukkan ke dalam sebuah motherboard atx. Jika motherboard Anda memiliki slot untuk 20 pin konektor yang diperlukan untuk Motherboard.
Konektor 24 pin ATX
Beberapa motherboard memerlukan 24 pin ATX Connector. Daya pada power supply 430W dan 500W, baik dengan 20 dan 24 pin konektor.

model power suplly:
Power Supply mengubah AC ke DC 230 v ke 12, V 300 w baru desain yang unik dipimpin driver, 12 v Stainless Steel dipimpin Driver ...
alternatif power supply:
Tahap-tahap pembuatan :
1. Beli power supply computer yg baru sekitar Rp 100 rb – Rp 250 rb-an tergantung merk dan kapasitas arusnya. Yang bekas lebih murah tapi harus dipastikan dulu bahwa dia masih “hidup”. Waktu membeli lihat tabel kapasitas tegangan dan arus untuk masing-masing tegangan tersebut, pilih yang sesuai dengan keinginan. Tabel ini ada yang dicantumkan pada box ada juga yang ditempelkan pada body power supply. Waktu membelinya jangan lupa beli juga kabel AC yang sesuai untuk menghubungkan ke PLN.

2. Buka baut-baut yang ada di pojokan box sehingga rangkaian bagian dalam power supply terlihat jelas. Apabila anda menggunakan yang bekas sebelum melaksanakan ini ada baiknya dibiarkan dulu beberapa hari dan setelah dibuka semua sambungan kabel yang terbuka khususnya di dekat elco-elco besar dicek dengan test-pen karena di sinilah sumber tegangan tinggi yang MEMATIKAN. Waspadalah ! ! !
3. Anda lihat kabel-kabel sekalipun jumlahnya banyak tetapi kabel yang warnanya sama berasal dari ujung yang sama pada PCB power supply, dan biasanya pada PCB tersebut ada tulisan tegangannya. Punya saya menggunakan Simbadda 380 Watt sebagai berikut : Oranye = 3,3 Volt, Merah = 5 Volt, Kuning = 12 Volt dan Hitam = 0 (nol) Volt. Ada juga beberapa kabel lain yaitu – 5 Volt dan – 12 Volt tapi tidak saya pakai jadi dipotong saja. Saya hanya menggunakan tegangan + 5 Volt, + 12 Volt dan 0 (nol) Volt sehingga saya menyiapkan 3 binding post untuk sambungan outputnya serta potongan PCB yang sudah dibuang tembaganya untuk tempat dudukan binding post tersebut supaya tidak korsleting.
4. Dari banyak kabel yang ada maka kabel-kabel yang warnanya sama digabungkan jadi satu dan dipotong sesuai kebutuhan, saya menggunakan 4 – 6 kabel digabungkan ujungnya dan disolderkan pada binding post yang sesuai. Sisanya dipotong/dibuang atau disisakan sedikit pada PCB dan diberi isolasi.

5. Di antara kabel-kabel tersebut ada yang jumlahnya masing-masing hanya 1 buah yaitu berwarna hijau dan abu-abu. Kabel hijau berfungsi untuk menghidupkan power supply dengan cara dihubungkan ke kabel 0 (nol) Volt (hitam) melalui saklar, bisa saklar geser atau saklar toggle, cukup yang berukuran kecil saja.

6. Kabel abu-abu merupakan kabel indikator OK sehingga power supply akan melanjutkan operasinya. Saya menghubungkan kabel abu-abu ini ke kabel + 5 Volt (Merah). Ada yang menganjurkan menghubungkan kabel abu-abu ini kepada LED di seri dengan resistor sekitar 240 sampai 330 ohm kemudian ke kabel 0 (nol) Volt (hitam) sehingga sekaligus berfungsi sebagai indikator “ON” tetapi saya tidak mencobanya.
7. Untuk indikator “ON” saya menghubungkan kabel dari + 5 V ke resistor 330 ohm kemudian ke anoda LED selanjutnya dari katoda LED ke kabel hitam ( nol Volt).

8. Dari binding post + 5 Volt ke binding post nol Volt dihubungkan resistor 10 ohm / 10 Watt sebagai beban agar power supply bisa beroperasi secara optimal. Saya menggunakan 2 buah resistor 22 ohm / 5 Watt paralel, disolderkan ke binding post menggunakan kawat NYA diameter 1,5 mm sehingga resistor ini menggantung di depan kipas power supply. Dengan demikian resistor tidak akan kepanasan dan lebih awet.


9. Cek semua hubungan kabel dan solder, pastikan pada rangkaian tidak ada sisa-sisa logam hasil melubangi pelat untuk memasang binding post dan baut tambahan, karena bisa menyebabkan korsleting. Jika semua sudah benar dan bersih tutup kembali power supply, pasang baut-bautnya dan pasang kabel ke PLN. Geser saklar ke posisi “ON”, jika rangkaian sudah benar maka kipas akan berputar dan silahkan diukur tegangan pada binding post. Jika anda masih punya sisa resistor 10 ohm / 10 Watt maka bisa dihubungkan satu ujungnya ke binding post nol Volt dan ujung yang lain ke terminal tegangan yang diinginkan kemudian diukur tegangannya masing-masing. Besar kemungkinan tegangan yang terukur sesuai dengan yang sudah dicantumkan pada tabel power supply.
10. Power supply modifikasi ini sudah cukup stabil sehingga tidak perlu rangkaian stabilizer tambahan. Pada outputnya juga tidak perlu ditambah elco yang berkapasitas besar, cukup dipakai begitu saja apa adanya. Penambahan elco besar akan menyebabkan pada saat “ON” seolah-olah rangkaian terjadi korsleting karena arus tersedot mengisi kapasitor, kemungkinan power supply menjadi tidak stabil dan tidak jadi hidup. Yang perlu dicek ulang adalah cukup besarnya peluang timbulnya QRM terutama jika menggunakan power supply yang murah atau bekas.
9.BAGIAN-BAGIAN HARDISK
Bagian-Bagian Harddisk
Harddisk sebenarnya merupakan suatu rangkaian dari beberapa komponen atau bagian yang secara keseluruhan kemudian menjadi satu kesatuan fungsi yaitu sebagai media penyimpanan data. Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.
Bagian dari harddisk yang berfungsi sebagai lubang tempat sekrup untuk memasang tutup harddisk.
2. Base Casting
Bagian dasar dari harddisk untuk meletakkan atau merangkai bagian-bagian harddisk dalam satu kesatuan. Umumnya terbuat dari bahan logam solid yang dicetak.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3. Actuator Arm
Bagian dari harddisk yang berfungsi sebagai lengan mekanik yang menggerakkan head untuk membaca atau menulis data pada piringan magnetik. Bahan yang biasanya dipakai adalah lempengan logam yang kuat tapi sangat ringan sehingga mudah untuk digerakkan.
4. Actuator Axis
Bagian dari harddisk yang berfungsi sebagai poros pergerakan lengan mekanik.
5. Actuator
Bagian dari harddisk berupa blok logam yang bersifat magnetik yang di dalamnya terdapat motor penggerak lengan mekanik.
6. Spindle
Bagian dari harddisk yang berfungsi sebagai mesin pemutar piringan saat harddisk beroperasi. Apabila tutup spindle dibuka akan tampak kumparan di dalamnya berupa
beberapa lilitan kabel melingkar yang memberikan sifat magnetik.
7. Slider (and Head)
Bagian dari harddisk yang berfungsi untuk membaca dan menulis data pada piringan magnetik.
8. SCSI Interface Connector, (ATA/IDE)
Bagian dari harddisk yang berfungsi sebagai konektor untuk menghubungkan harddisk dengan motherboard
9. Jumper Pins
Bagian dari harddisk berupa rangkaian pin logam yang memiliki fungsi sebagai tempat pengaturan posisi pembacaan harddisk pada komputer
10. Jumper
Bagian dari harddisk yang memiliki fungsi sebagai pengatur hubungan antar pin
11. Power Connector
Bagian dari harddisk yang berfungsi sebagai penghubung sumber arus listrik ke harddisk.
12. Tape Seal
Bagian dari harddisk berupa pita segel yang berfungsi sebagai pelindung jaminan dari kerusakan
13. Ribbon Cable (Attaches Heads to Logic board)
Bagian dari harddisk berupa kabel tipis yang menghubungkan head ke papan logic berupa rangkaian elektronik dibagian bawah harddisk
15. Platters
Bagian dari harddisk berupa piringan yang biasanya terbuat dari bahan logam atau sejenisnya dan bersifat magnetik. Bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide dan thin film. Media thin film untuk saat ini lebih banyak digunakan karena merupakan media yang dapat menyimpan lebih banyak data dari pada iron oxide pada luas media yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet.
16. Case Mounting Holes
Bagian dari harddisk berupa lubang tempat sekrup untuk pemasangan pada komputer.
17. Circuit Board
Bagian dari harddisk berupa papan rangkaian elektronik untuk mengoperasikan harddisk.
11. PARTISI HARDISK
Cara membuat partisi hardisk di windows 7
Pada setiap sistem berkas/ sistem operasi mempunyai istilah tersendiri untuk menyebut partisi. Contohnya, MS-DOS istilah yang digunakan yaitu partition, pada keluarga Windows NT istilah yang digunakan volume. Kenapa demikian? Itu karena Windows NT mempunyai kemampuan untuk membentuk suatu volume yang terdiri daribeberapa bagian partisi terpisah
Berikut ini adalah beberapa Manfaat mempartisi Hardisk:
1. Apabila ukuran hardisk terlalu besar, makan lebih baik apabila membuat partisi/ membagi hardisk menjadi beberapa drive/ bagian. Ini bertujuan supaya lebih memdudahkan windows untuk mengindex file di drive komputer. Intinya sama apabila pada suatu gudang tempat menyimpan barang yang sangat besar akan lebih mudah kita mencari barang dalam gudang tersebut apabila kita membuat sekat-sekat di gudang tersebut (membagi menjadi beberapa bagian). Hardisk juga demikian jika dibagi-bagi, akan mempermudah kan kita untuk mencari suatu file. Misal dibagi menjadi 3 bagian/ partisi, partisi C: kita isi dengan file sistem dan aplikasi, partisi D kita isi dengan dokumen, partisi E kita isi dengan file-file seperti music, video dll. Itu akan lebih mempermudahkan kita dalam mencari file
2. Apabila partisi/drive C terjangkit virus (contohnya drive C berisi windows), maka drive yang lainnya tetap aman dan tidak terjangkit virus apabila kita ingin memformat drive C.
3. Dapat menginstall lebih dari satu sistem operasi di dalam hardisk anda tanpa kwatir terjadinya tumpang tindih file, contohnya: drive C berisi Windows 7, drive D berisi Linux, drive E berisi dokumen. Sehingga dengan meamanfaatkan sebuah hardisk kita akan lebih mudah untuk mempelajari berbagai sistem operasi.
Ukuran/space volume dalam pembagian partisi sesuai kebutuhan:
Terdapat beberapa hal yang sering dilakukan dalam proses partisi, yaitu
- (Delete Volume) menghapus partisi hardisk
- (Shrink Volume) memperkecil ukuran partisi hardisk
- (Extend Volume) memperbesar ukuran partisi hardisk
- (New Volume) membuat partisi baru dengan format hardisk
Catatan:
Dalam mempartisi hardisk harus berhati-hati supaya data anda yang penting tidak terhapus, dan hardisk tetap normal. Yang harus anda lakukan yaitu backupdata (copy data) ke hardisk lain/ hardisk external/ ke kepingan CD juga bisa/ flasdisk. Ini untuk jaga-jaga apabila anda mengalami kegagalan dalam partisi anda masih punya file backup-annya. Kegagalan kemungkinan terjadi bisa disebabkan listrik padam, kondisi fisik hardisk,
Slahkan ikuti langkah berikut jika anda ingin mencoba untuk membuat partisi hardisk anda
Dibawah ini adalah cara membuat partisi hardisk di windows 7:
1. Pada start windows 7 terdapat kotak Search, disitu ketik computer management lalu takan enter
2. Selanjutnya Plih Disk management
Setalh itu Pilih sebuah drive/ partisi yang akan di resize
Apabila pada komputer anda hanya terdapat drive C saja (belum dipartisi) maka klik drive C, lalu klik kanan
3. Pada contoh praktek ini saya mencoba membagi Drive C (WIN 7) menjadi 2 partisi
Pada drive C Klik kanan kemudian pilih shrink Volume
4. Tunggulah beberapa waktu hingga proses query selesai
5. Selanjutnya maka Akan muncul kotak dialog seperti pada gambar dibawah.
Pada kotak isian " Enter the amount of space to shrink in MB" Isikan nilai sesuai dengan ruang hardisk, ini dapat kita isikan nilai sama atau lebih kecil dari hasil query.
6. Pada paraktek ini saya isikan nilai space sekitar 5000 MB ( 5 GB)
Setelah itu Klik tombol Shrink
7. Sekarang telah berhasil mengubah dan mengubah ukuran drive C (WIN 7) menjadi lebih kecil yaitu menjadi 34,35 GB, dan mempunyai sebuah ruang kosong yang dapat dibuat menjadi partisi baru.
Sampai pada langkah ini anda telah berhasil membuat ruang kosong (free space). Ruang kosong tersebut belum dapat dibaca oleh windows explorer.
8. Selanjutnya Klik kanan pada free spaces kemudian anda Pilih New Simple Volume
9. Kemudian Klik Next
10. Jangan di ubah biarkan saja nilai volumenya default
Langsung saja Klik Next
Catatan:
(Apabila pada free space anda ingin membuat lebih dari 1 partisi maka anda dapat mengecilkan nilai, simple volume size in MB (supaya masih ada free space yang tesisa, ini dapat dijadikan partisi baru)
11. Selanjutnya Klik Next
12. Pada Volume label Anda dapat mengisinya/member nama, dapat juga dibaiarkan default (dapat diganti di windows exploler)
13. Pada contoh dibawah ini mengubah menjadi zandi
14. Setelah itu Klik Finish
15. Sekarang talah berhasil membuat partisi baru dengan label zandi
16. Pada windows exploler Jika dibuka maka akan muncul partisi baru dengan label Zandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar